Pemerintah Geser Hari Maulid Nabi, MUI Kritik Pemerintah

Pemerintah Geser Hari  Maulid Nabi, MUI  Kritik Pemerintah
KH Muhammad Cholil Nafis Ph.D. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: MUI

Kabaritah.com-Cholil Nafis Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), langkah pemerintah yang menggeser hari libur keagamaan seperti maulid nabi, dinilai tak relevan, hanya dengan tujuan untuk membatasi mobilitas warga.

 

Menurutnya saat ini sudah banyak kegiatan yang sudah normal dilakukan warga, seperti acara hajatan sudah mulai normal seperti biasa.

 

"Saat WFH dan Covid-19 mulai reda bahkan hajatan nasional mulai normal sepertinya menggeser hari libur keagamaan dengan alasan agar tak banyak mobilitas liburan warga dan tidak berkerumun sudah tak relevan. Keputusan lama yang tak diadaptasikan dengan berlibur pada waktunya merayakan acara keagamaan," kata Cholil dalam akun Twitternya @cholilnafis, Senin (11/9).

Ia juga mengatakan orang waras yang mengatakan orang tak waras itu aneh, zaman dimana bayak tipu daya dunia, jika tak waspada maka kota akan digilas dan di aniaya.

 

“Bukan hanya orang waras yg mengatakan orang tak waras itu aneh, tapi orang tak waras melihat orang waras itu aneh juga. . Zaman dimana banyak tipu daya dunia jika tak waspada maka kota akan digilas dan aniaya. . Bismillahi tawakkalna ‘alallah” Cuitan lainya di akun resmi miliknya.